Scroll untuk baca artikel
Shopee Diskon 50%
Life

Ingin Aman Mencari Kerja? Kenali 7 Ciri Lowongan Kerja Palsu Ini

Avatar photo
45
×

Ingin Aman Mencari Kerja? Kenali 7 Ciri Lowongan Kerja Palsu Ini

Share this article
Ingin Aman Mencari Kerja Kenali 7 Ciri Lowongan Kerja Palsu Ini

Lindungi diri Anda dari penipuan dengan mengenali beragam ciri utama lowongan kerja palsu untuk memastikan pencarian kerja yang aman dan terpercaya.

Mencari pekerjaan menjadi lebih mudah dengan banyaknya platform online yang menawarkan berbagai lowongan kerja. Namun, di balik kemudahan tersebut, tersembunyi bahaya penipuan yang berkedok lowongan kerja.

Tokopedia Waktu Indonesia Belanja

Penipuan semacam ini sering kali menjebak pencari kerja dengan janji-janji manis dan peluang karier yang menggiurkan. Agar tidak terjebak dalam perangkap tersebut, berikut adalah tujuh ciri-ciri lowongan kerja palsu yang perlu Anda waspadai.

1. Persyaratan yang Terlalu Mudah dan Tidak Masuk Akal

Persyaratan yang Terlalu Mudah dan Tidak Masuk Akal
Foto: Envato Elements/Aydinov Kamran

Dalam dunia kerja yang kompetitif, setiap posisi biasanya memiliki persyaratan yang jelas dan spesifik.

Perusahaan cenderung menetapkan kualifikasi tertentu yang harus dipenuhi oleh pelamar, terutama untuk posisi-posisi penting seperti manajemen keuangan atau teknisi spesialis.

Namun, lowongan kerja palsu sering kali menyertakan persyaratan yang terlalu mudah atau bahkan tidak relevan dengan posisi yang ditawarkan.

Sebagai contoh, lowongan kerja untuk posisi keuangan yang mencantumkan persyaratan “boleh tanpa pengalaman” atau “terbuka untuk semua jurusan” patut dicurigai.

Posisi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan memerlukan keahlian khusus dan pemahaman mendalam tentang laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak mungkin perusahaan yang serius akan mengabaikan persyaratan ini.

Jika Anda menemukan lowongan dengan persyaratan yang terlalu mudah, waspadalah karena bisa jadi itu adalah jebakan.

2. Banyaknya Typo dan Kesalahan Penulisan di Iklan Lowongan Kerja

Kesalahan penulisan atau typo dalam iklan lowongan kerja bisa menjadi indikator kuat bahwa lowongan tersebut palsu.

Perusahaan yang profesional dan serius tentang reputasinya akan memastikan bahwa setiap komunikasi resmi, termasuk iklan lowongan kerja, bebas dari kesalahan penulisan.

Baca Juga:  5 Trik Psikologis Bisa Membuatmu Lebih Berkesan di Mata Orang Lain

HRD biasanya akan mengecek dan menyunting setiap iklan sebelum dipublikasikan untuk menjaga citra perusahaan.

Jika Anda menemukan banyak kesalahan ejaan, tata bahasa, atau penggunaan kata yang tidak tepat dalam iklan lowongan kerja, ini bisa menjadi tanda bahwa iklan tersebut dibuat oleh individu atau pihak yang tidak profesional.

Kesalahan semacam ini sering terjadi pada iklan lowongan kerja palsu yang disebarkan melalui media sosial atau platform job portal yang tidak terverifikasi.

3. Profil Perusahaan yang Tidak Dapat Ditemukan atau Diragukan

Sebelum mengirimkan lamaran kerja, sangat penting untuk melakukan penelitian tentang perusahaan yang menawarkan lowongan tersebut.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencari profil perusahaan melalui mesin pencari. Jika perusahaan tersebut tidak memiliki jejak digital yang jelas, seperti website resmi atau ulasan dari karyawan, hal ini patut dicurigai.

Selain itu, jika Anda menemukan profil perusahaan tetapi informasinya sangat minim atau tidak ada ulasan sama sekali dari karyawan atau pelanggan, ini bisa menjadi tanda bahaya.

Ulasan dari karyawan atau pelanggan biasanya mencerminkan lingkungan kerja dan kredibilitas perusahaan. Jika informasi ini tidak ada, lebih baik Anda berpikir dua kali sebelum melamar.

4. Panggilan Interview yang Terlalu Cepat dan Terlalu Detail

Salah satu ciri khas lowongan kerja palsu adalah respon yang sangat cepat setelah Anda mengirimkan lamaran.

Jika Anda menerima undangan wawancara hanya beberapa menit setelah mengirimkan lamaran, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang berhadapan dengan penipuan.

Biasanya, proses seleksi di perusahaan yang kredibel memerlukan waktu untuk meninjau dan mempertimbangkan setiap lamaran.

Selain itu, perhatikan juga isi undangan wawancara. Jika undangan tersebut memberikan terlalu banyak detail tentang gaji, posisi yang tersedia, dan fasilitas yang ditawarkan, ini bisa menjadi taktik untuk menarik perhatian Anda.

Baca Juga:  5 Strategi Efektif untuk Keluar dari Siklus Kegagalan yang Menghambat

Penipu sering kali memberikan informasi ini dengan sangat rinci untuk membuat Anda merasa yakin dan segera datang ke lokasi yang mereka tentukan.

5. Permintaan Uang Saat Proses Interview

Permintaan Uang Saat Proses Interview
Foto: Envato Elements/Queenmoonlite35

Ini adalah tanda peringatan paling jelas dari lowongan kerja palsu. Dalam proses rekrutmen yang sah, perusahaan tidak pernah meminta pelamar untuk membayar sejumlah uang.

Namun, pada lowongan kerja palsu, pelamar sering kali diminta untuk membayar uang dengan alasan yang bervariasi, seperti biaya administrasi, pembelian seragam, atau pembuatan ID card.

Jika Anda diminta untuk membayar uang pada saat interview atau proses rekrutmen lainnya, segera tinggalkan proses tersebut dan laporkan ke pihak berwenang jika perlu.

Ingat, perusahaan yang profesional tidak akan meminta pelamar untuk mengeluarkan uang selama proses seleksi.

6. Penggunaan Situs Web Gratisan untuk Publikasi Lowongan

Sebelum melamar, periksa situs web tempat lowongan kerja tersebut diposting. Perusahaan besar biasanya memiliki situs web karier resmi yang dihosting pada domain perusahaan mereka.

Namun, penipu sering kali menggunakan situs web gratisan seperti Blogspot atau WordPress untuk memposting lowongan kerja palsu dengan nama perusahaan besar.

Selain itu, situs web gratisan ini sering kali tidak memiliki fitur keamanan yang memadai, sehingga informasi pribadi Anda bisa disalahgunakan.

Untuk menghindari penipuan, pastikan Anda melamar melalui situs web resmi perusahaan atau platform job portal yang terpercaya dan terverifikasi.

7. Permintaan Informasi Pribadi yang Tidak Wajar di Awal Proses Pendaftaran

Pada beberapa lowongan kerja palsu, pelamar diminta untuk memasukkan informasi pribadi yang sangat sensitif seperti nomor identifikasi (NIK), nama ibu kandung, nomor NPWP, atau detail lain yang seharusnya tidak diperlukan di awal proses rekrutmen.

Baca Juga:  5 Strategi Efektif untuk Keluar dari Siklus Kegagalan yang Menghambat

Hal ini sangat berbahaya karena informasi tersebut bisa disalahgunakan untuk keperluan yang tidak bertanggung jawab, seperti pencurian identitas atau penipuan lainnya.

Waspadalah terhadap formulir pendaftaran online yang meminta informasi pribadi yang berlebihan.

Jika informasi ini diminta secara online, pastikan platform yang digunakan aman dan hanya berbagi data dengan perusahaan yang terpercaya. Jika tidak, lebih baik Anda tidak melanjutkan proses pendaftaran.

Menjadi waspada terhadap lowongan kerja palsu adalah langkah penting dalam melindungi diri dari penipuan. Dengan memperhatikan ciri-ciri di atas, Anda dapat menghindari jebakan yang dapat merugikan, baik dari segi finansial maupun keamanan pribadi.

Selalu lakukan riset mendalam tentang perusahaan sebelum melamar dan jangan ragu untuk bertanya atau mencari referensi dari orang yang Anda percayai. Dengan demikian, Anda dapat menjalani proses pencarian kerja dengan lebih aman dan percaya diri.