Kenapa Harus Memahami Ungkapan dengan Kata Blame?
Dalam percakapan bahasa Inggris, ada banyak ungkapan yang terdengar sederhana, tapi sebenarnya menyimpan makna yang dalam. Salah satunya adalah kata blame. Kata ini sering muncul dalam film, lagu, bahkan percakapan sehari-hari.
Ungkapan seperti “Don’t blame me”, “Who’s to blame?”, atau “Put the blame on me” tidak hanya sekadar kata-kata, tapi juga menyampaikan nuansa emosional yang kuat.
Kalau tidak dipahami dengan benar, bisa-bisa terjadi salah tafsir dalam komunikasi.
Arti Kata Blame
Secara dasar, blame artinya “menyalahkan”. Kata ini digunakan ketika seseorang dianggap bertanggung jawab atas kesalahan atau situasi yang tidak menyenangkan.
- Dalam bentuk verb (kata kerja) → to blame berarti menyalahkan seseorang atau sesuatu.
- Dalam bentuk noun (kata benda) → blame bisa berarti “kesalahan” atau “tanggung jawab atas kesalahan”.
Contoh singkat:
- “Don’t blame me for this mistake.” → Jangan salahkan aku atas kesalahan ini.
- “The blame is on the manager.” → Kesalahannya ada pada manajer.
Ungkapan Populer dengan Kata Blame dan Artinya
Berikut beberapa terjemahan kata blame dan contoh penggunaannya dalam ungkapan populer:
1. Don’t blame me
Arti: Jangan salahkan aku.
Ungkapan ini biasanya digunakan untuk membela diri atau menyatakan bahwa kita tidak bertanggung jawab atas sesuatu yang buruk terjadi.
Contoh:
“Don’t blame me if you’re late. I told you to leave early.”
(Jangan salahkan aku kalau kamu telat. Aku sudah bilang untuk berangkat lebih awal.)
2. Put the blame on someone
Arti: Menyalahkan seseorang.
Ungkapan ini digunakan ketika seseorang dijadikan kambing hitam atas kesalahan.
Contoh:
“He put the blame on his coworker for the failed project.”
(Dia menyalahkan rekan kerjanya atas proyek yang gagal.)
3. Take the blame
Arti: Mengakui kesalahan atau menerima tanggung jawab.
Digunakan saat seseorang bersedia menerima tanggung jawab atas suatu kesalahan.
Contoh:
“She took the blame even though it wasn’t her fault.”
(Dia menerima tanggung jawab meski bukan salahnya.)
4. Who’s to blame?
Arti: Siapa yang harus disalahkan?
Umum digunakan saat terjadi masalah dan semua orang mencari pihak yang bertanggung jawab.
Contoh:
“The system failed. Now everyone’s asking: who’s to blame?”
(Sistemnya gagal. Sekarang semua orang bertanya: siapa yang harus disalahkan?)
Kenapa Penting Memahami Ungkapan Blame?
Ungkapan-ungkapan dengan kata blame sering muncul di:
- Film dan drama → biasanya saat konflik atau kesalahpahaman.
- Lagu-lagu populer → seperti “Don’t Blame Me” dari Taylor Swift.
- Percakapan profesional → misalnya saat membahas masalah di tempat kerja.
Dengan memahami maknanya, kamu bisa:
- Lebih percaya diri dalam percakapan.
- Tidak salah menafsirkan emosi lawan bicara.
- Terlihat lebih natural saat menggunakan bahasa Inggris sehari-hari.
Kata blame memang sederhana, tapi penggunaannya dalam ungkapan sehari-hari sangat beragam. Dari “Don’t blame me” hingga “Who’s to blame?”, setiap ungkapan membawa nuansa berbeda tergantung konteksnya.
Dengan memahami terjemahan kata blame dan konteks penggunaannya, kita bisa lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan menangkap maksud lawan bicara dengan lebih tepat.
Ingin fasih menggunakan ungkapan-ungkapan populer dalam bahasa Inggris? Yuk, bergabung bersama EF EFEKTA English for Adults dan pelajari lebih dalam cara berkomunikasi ala native speaker!