Banyak orang masih menganggap asuransi perjalanan itu mahal dan tidak penting.
Padahal, kenyataannya justru sebaliknya: asuransi perjalanan bisa jadi penyelamat bujet saat kamu menghadapi kejadian tak terduga di perjalanan – baik itu saat liburan, perjalanan bisnis, atau studi ke luar negeri.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara menyeluruh kenapa persepsi “mahal” pada asuransi perjalanan perlu diubah.
Kita juga akan bahas manfaat real dari asuransi perjalanan, lengkap dengan ilustrasi kasus nyata dan perbandingan biaya yang bisa bikin kamu mikir ulang sebelum melewatkannya.
Kenapa Asuransi Perjalanan Sering Dianggap Mahal?
Sebelum membahas manfaatnya, mari kita pahami dulu alasan umum kenapa banyak orang enggan membeli asuransi perjalanan:
- Tidak kelihatan langsung manfaatnya. Karena manfaat baru terasa ketika terjadi risiko, orang sering menganggapnya buang-buang uang.
- Biaya tambahan di luar bujet liburan. Banyak yang berpikir, “Liburan saja sudah mahal, ngapain nambah premi asuransi?”
- Kurang edukasi tentang cakupan perlindungan. Banyak orang belum tahu kalau asuransi bisa mengganti biaya delay, kehilangan bagasi, hingga biaya rumah sakit di luar negeri.
- Jarang mengalami kejadian tak terduga. Karena merasa selama ini aman-aman saja, mereka jadi berpikir tidak perlu asuransi.
Namun, ketika musibah datang tiba-tiba, premi yang terlihat kecil di awal bisa menyelamatkan dompet kamu dari kerugian besar.
Ini Bukti Nyata Asuransi Perjalanan Justru Bikin Hemat
Mari kita lihat beberapa kasus nyata yang sering terjadi saat traveling dan bagaimana asuransi perjalanan bisa menghemat biaya kamu:
1. Sakit Mendadak di Luar Negeri
Kejadian:
Kamu terkena diare parah dan demam tinggi saat di Eropa. Harus ke rumah sakit dan dirawat selama dua hari.
Tanpa asuransi:
- Biaya dokter + rawat inap + obat: €1.000 (sekitar Rp17 juta)
Dengan asuransi (premi Rp300.000):
- Biaya medis ditanggung penuh oleh asuransi.
- Kamu hanya bayar premi kecil, tapi menghemat puluhan juta.
Asuransi dengan cakupan internasional seperti Allianz, AXA, atau Zurich bisa memberikan perlindungan medis hingga Rp500 juta atau lebih.
2. Kehilangan Bagasi Saat Transit
Kejadian:
Koper kamu hilang di bandara transit. Di dalamnya ada pakaian, sepatu, kamera, dan beberapa barang elektronik.
Tanpa asuransi:
- Ganti barang hilang sendiri, bisa sampai Rp7–10 juta.
Dengan asuransi (premi Rp250.000):
- Asuransi bisa mengganti kerugian hingga Rp10 juta, tergantung polis.
Polis yang baik bahkan akan mengganti keterlambatan bagasi (delay lebih dari 6 jam), bukan hanya kehilangan.
3. Penerbangan Delay Lebih dari 6 Jam
Kejadian:
Penerbangan kamu delay hingga 8 jam. Kamu harus menginap di hotel dekat bandara, beli makanan, dan biaya transportasi tambahan.
Tanpa asuransi:
- Hotel dan makan: sekitar Rp1,2 juta
Dengan asuransi (premi Rp200.000):
- Klaim kompensasi delay hingga Rp1,5 juta
- Total biaya delay ditanggung oleh asuransi.
Beberapa polis asuransi menyediakan kompensasi tunai bahkan tanpa perlu bukti pengeluaran, cukup dokumen delay resmi dari maskapai.
Perbandingan Biaya: Premi vs Kerugian
Risiko Umum | Biaya Tanpa Asuransi | Biaya Dengan Asuransi (premi) | Potensi Hemat |
---|---|---|---|
Rawat inap luar negeri | Rp17.000.000 | Rp300.000 | Rp16.700.000 |
Kehilangan koper & isinya | Rp8.000.000 | Rp250.000 | Rp7.750.000 |
Biaya akibat delay penerbangan | Rp1.200.000 | Rp200.000 | Rp1.000.000 |
Kesimpulan:
Dengan premi kecil (sekitar 1–2% dari total biaya perjalanan), kamu bisa terlindungi dari kerugian yang nilainya 20x lipat lebih besar.
Tips Memilih Asuransi Perjalanan yang Sesuai
Biar gak rugi dan manfaatnya maksimal, ikuti tips ini saat membeli asuransi perjalanan:
1. Sesuaikan dengan tujuan dan durasi perjalanan
Pastikan polis mencakup semua negara tujuan kamu dan aktif sepanjang perjalanan.
2. Pilih cakupan manfaat yang luas
Minimal meliputi:
- Biaya medis dan kecelakaan
- Evakuasi darurat
- Keterlambatan penerbangan
- Kehilangan barang atau dokumen
3. Cek plafon perlindungan dan batas klaim
Pastikan nilai pertanggungan cukup besar, terutama untuk negara dengan biaya medis tinggi (misalnya Eropa, AS, Australia).
4. Gunakan situs pembanding asuransi
Bandingkan produk di Lifepal, Cermati, atau marketplace travel seperti Traveloka, Tiket.com.
Gak Harus Pakai, Tapi Harus Punya
Sama seperti payung: kamu gak berharap hujan, tapi ketika hujan datang, kamu akan sangat bersyukur sudah siap. Asuransi perjalanan pun begitu.
Lebih baik punya tapi nggak terpakai, daripada butuh tapi nggak punya.
Asuransi perjalanan bukan pengeluaran tambahan, tapi proteksi cerdas. Dengan biaya yang relatif kecil, kamu bisa menghindari potensi kerugian besar – baik secara finansial maupun psikologis.
Jadi, sebelum kamu berangkat liburan atau tugas ke luar negeri, pastikan kamu sudah punya perlindungan asuransi perjalanan yang sesuai kebutuhan. Karena traveling aman = hati tenang = pengalaman lebih menyenangkan!