Liburan impian bukan lagi mimpi, tapi bisa dicicil! Yup, sekarang kamu bisa traveling ke destinasi favorit – baik dalam maupun luar negeri – dengan bantuan pinjaman wisata.
Tapi sebelum buru-buru apply dan packing koper, kamu perlu paham dulu nih seluk-beluk pinjaman wisata, supaya gak terjebak cicilan yang malah bikin pusing setelah liburan selesai.
Di artikel ini, kita bakal bahas 5 fakta penting tentang pinjaman wisata yang wajib kamu tahu. Mulai dari bunga, tenor, syarat pengajuan, sampai lembaga keuangan mana saja yang menawarkan program ini.
Yuk, simak sampai tuntas biar liburan kamu tetap asyik, tapi finansial tetap aman!
1. Apa Itu Pinjaman Wisata?
Pinjaman wisata atau travel loan adalah produk pembiayaan dari lembaga keuangan (bank maupun fintech) yang ditujukan khusus untuk membiayai kebutuhan liburan.
Mulai dari tiket pesawat, hotel, tour, hingga kebutuhan tambahan seperti visa dan belanja oleh-oleh.
Biasanya, pinjaman ini bersifat personal loan tanpa agunan, yang dananya langsung cair ke rekening kamu atau ke agen travel rekanan.
Contoh penggunaan:
- Tiket dan hotel ke Jepang: Rp15 juta
- Tour Bali 3 hari 2 malam: Rp3 juta
- Paket umrah/city tour Eropa: Rp25–50 juta
2. Bunga dan Tenor Pinjaman Bisa Bervariasi
Setiap lembaga keuangan punya kebijakan berbeda soal suku bunga dan jangka waktu (tenor) pinjaman wisata.
Umumnya:
- Bunga berkisar 1–2.5% per bulan (atau 12–30% per tahun, tergantung platform)
- Tenor mulai dari 3, 6, 12, hingga 24 bulan
- Semakin panjang tenor, cicilan per bulan lebih ringan, tapi total bunga jadi lebih besar
Tips hemat: Kalau bisa, pilih tenor pendek agar bunga total tidak terlalu tinggi. Pastikan cicilan per bulan tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan kamu.
3. Syarat Pengajuan Cukup Mudah
Karena bersifat tanpa agunan, pengajuan pinjaman wisata bisa dilakukan secara online dengan syarat dokumen yang relatif simpel, seperti:
Syarat umum:
- WNI berusia 21–55 tahun
- Memiliki penghasilan tetap
- E-KTP
- Slip gaji atau mutasi rekening
- NPWP (tergantung jumlah pinjaman)
- Kadang diminta bukti booking paket wisata
Proses pengajuan biasanya cepat, bisa dalam 1–3 hari kerja jika semua dokumen lengkap.
4. Lembaga yang Menawarkan Pinjaman Wisata
Berikut beberapa lembaga keuangan dan platform yang sudah menawarkan program cicilan liburan:
Fintech & Platform Digital:
- Traveloka PayLater: Cicilan hotel, tiket, dan aktivitas hingga 12 bulan
- Kredivo: Bisa untuk pembelian paket wisata dari merchant tertentu
- Akulaku: Tersedia pembiayaan travel melalui merchant e-commerce
- Indodana: Cicilan untuk pembelian layanan wisata di partner online
Bank Konvensional:
- BNI Fleksi Pensiun & BNI Fleksi Umroh
- Mandiri KSM: Bisa digunakan untuk berbagai keperluan termasuk liburan
- BRI Briguna: Untuk karyawan dan pensiunan dengan slip gaji
Bandingkan bunga dan tenor masing-masing lembaga sebelum menentukan pilihan. Jangan tergiur cepat cair, tapi cek reputasi dan legalitasnya juga ya!
5. Wajib Pahami Risiko dan Tanggung Jawab
Meskipun terdengar menarik, pinjaman wisata tetaplah utang. Artinya, kamu wajib bayar cicilan tepat waktu agar tidak terkena denda, bunga berlipat, atau bahkan masuk daftar hitam SLIK OJK.
Beberapa hal yang wajib kamu perhatikan:
- Hitung total biaya liburan + total bunga cicilan
- Pertimbangkan skenario terburuk (misalnya: PHK, pengeluaran mendadak)
- Jangan tergoda liburan mewah kalau finansial belum stabil
- Gunakan pinjaman wisata hanya jika benar-benar dibutuhkan
Liburan yang menyenangkan tidak harus mewah. Sesuaikan gaya traveling kamu dengan kemampuan finansial.
Pinjaman wisata bukan solusi buat gaya hidup konsumtif, tapi bisa jadi opsi bijak kalau kamu punya rencana liburan penting seperti honeymoon, studi tour, ibadah, atau healing pasca burnout kerja.
Selama kamu memahami cara kerjanya, bunga yang dikenakan, dan mampu mengelola cicilannya dengan disiplin, pinjaman wisata bisa bikin liburan terasa lebih ringan.
Jadi, sebelum apply, pastikan kamu sudah:
- Paham skema bunganya
- Tahu syarat dan dokumennya
- Punya rencana pembayaran yang jelas
- Menghindari pinjaman untuk gaya-gayaan
Ingat, liburan boleh, tapi finansial tetap harus sehat!