Scroll untuk baca artikel
Shopee Diskon 50%
Lainnya

7 Stadion Ikonik Dunia yang Kini Tinggal Kenangan: Bikin Nostalgia Berat!

Avatar photo
×

7 Stadion Ikonik Dunia yang Kini Tinggal Kenangan: Bikin Nostalgia Berat!

Share this article
Stadion Ikonik Dunia yang Kini Tinggal Kenangan: Bikin Nostalgia Berat!

Sepak bola bukan cuma soal pertandingan 90 menit, tapi juga soal tempat di mana keajaiban itu terjadi. Yap, stadion!

Di balik sorak-sorai suporter dan gegap gempita laga besar, stadion menyimpan sejuta cerita, sejarah, dan emosi yang melekat di benak para fans.

Tokopedia Waktu Indonesia Belanja

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak stadion legendaris yang harus merelakan dirinya digusur atau dipensiunkan.

Digantikan oleh bangunan modern nan futuristik dengan fasilitas serba canggih, stadion-stadion lawas ini akhirnya tinggal kenangan – meski tetap abadi di hati.

Berikut ini adalah 7 stadion ikonik dunia yang kini sudah tidak ada lagi, tapi pernah jadi saksi sejarah dan tempat berpijak bagi para legenda sepak bola. Siap-siap nostalgia, ya!

1. Vicente Calderón – Spanyol

Vicente Calderón - Spanyol

Bekas markas: Atlético Madrid (1966-2017)

Vicente Calderón bukan cuma stadion, tapi bagian dari identitas Atlético Madrid selama lebih dari 50 tahun.

Uniknya, jalan tol melewati bawah salah satu tribunnya – hal yang jarang banget ditemui di stadion mana pun.

Calderón pernah jadi tuan rumah Piala Dunia 1982, venue konser Michael Jackson, dan saksi kemenangan Atleti meraih lima gelar La Liga dan tujuh Copa del Rey.

Tapi semuanya harus berakhir saat klub pindah ke Wanda Metropolitano.

Kini: Area Calderón sudah dikembangkan jadi kawasan perumahan dan pusat perbelanjaan.

2. Stadion Wembley Lama – Inggris

Berdiri: 1923 – Dibongkar: 2003

Disebut “katedral sepak bola” oleh Pele, Wembley lama adalah ikon sejati Inggris.

Jadi tempat final Piala Dunia 1966, konser Queen, dan momen-momen bersejarah lain, stadion ini punya daya tarik emosional yang sulit dilupakan.

Meski sekarang sudah ada Wembley baru yang megah dan modern, banyak fans setuju: auranya nggak sekuat versi lawasnya.

Baca Juga:  10 Transfer Besar yang Bisa Terjadi di Musim Panas 2025: Siapa Hijrah ke Mana?

Highlight: Menara kembar Wembley yang legendaris sempat jadi simbol Inggris dalam dunia olahraga.

3. Delle Alpi – Italia

Delle Alpi - Italia

Bekas markas: Juventus dan Torino (1990-2006)

Dibangun untuk Piala Dunia 1990, Delle Alpi malah mendapat reputasi buruk.

Desainnya bikin penonton merasa jauh dari lapangan, suasananya dingin, dan stadion ini dianggap sebagai salah satu yang paling tidak disukai di Eropa.

Meski begitu, stadion ini tetap punya tempat di hati fans – terutama yang suka nostalgia dengan tayangan Liga Champions tahun 90-an bareng komentator legendaris ITV seperti Clive Tyldesley.

Sekarang: Lokasinya jadi tempat berdirinya Allianz Stadium, kandang baru Juventus.

4. Highbury – Inggris

Bekas markas: Arsenal FC (1913-2006)

Bagi fans Arsenal, Highbury adalah rumah yang sesungguhnya. Stadion ini tak hanya ikonik dari segi arsitektur dengan gaya art-deco yang khas, tapi juga saksi kejayaan tim era Arsène Wenger, termasuk musim “Invincibles” 2003/04.

Meski Emirates Stadium lebih besar dan modern, fans kerap menyebut bahwa semangat Highbury sulit ditandingi.

Fun fact: Setelah dibongkar, Highbury diubah menjadi kompleks apartemen bernama “Highbury Square”.

5. White Hart Lane – Inggris

White Hart Lane - Inggris

Bekas markas: Tottenham Hotspur (1899-2017)

118 tahun! Itulah durasi Tottenham bermain di White Hart Lane. Meskipun stadion ini terbilang kecil dibanding stadion masa kini, atmosfernya tak tertandingi.

Tiap pekan, fans memenuhi tribun untuk menyaksikan Spurs beraksi.

White Hart Lane akhirnya digantikan oleh Tottenham Hotspur Stadium, salah satu stadion paling modern di dunia saat ini.

Namun satu yang pasti: Tak ada stadion modern yang bisa menggantikan kenangan yang ditinggalkan White Hart Lane.

6. Estadi de Sarrià – Spanyol

Bekas markas: Espanyol (1923-1997)

Mungkin tidak sebesar Camp Nou, tapi Estadi de Sarrià punya tempat spesial dalam sejarah sepak bola dunia.

Baca Juga:  10 Lokasi Syuting Drama Korea Romantis yang Bisa Kamu Kunjungi Bareng Pasangan

Salah satu laga terbaik sepanjang masa – Italia vs Brasil di Piala Dunia 1982 – digelar di sini.

Sayangnya, stadion ini dibongkar pada akhir 1990-an, tak lama setelah wafatnya Putri Diana (meskipun nggak ada hubungannya secara langsung).

Kenangan: Sarrià jadi tempat di mana drama, emosi, dan sejarah menyatu dalam satu pertandingan legendaris.

7. Goodison Park – Inggris

Goodison Park - Inggris

Markas: Everton FC (1892-2025)

Setelah lebih dari 130 tahun, akhirnya Everton siap meninggalkan Goodison Park.

Stadion ini adalah salah satu yang tertua dan paling historis di Inggris, jadi rumah bagi Everton sejak tahun 1892.

Kepergiannya benar-benar menyentuh hati fans, karena stadion ini telah menyaksikan segalanya – dari kemenangan gemilang hingga masa-masa sulit.

Rencana ke depan: Goodison akan dirampingkan dan lahannya digunakan untuk pembangunan proyek baru. Everton sendiri akan pindah ke Bramley-Moore Dock Stadium.

Perkembangan zaman memang menuntut perubahan. Stadion baru dibangun dengan teknologi canggih, kursi empuk, dan atap yang bisa buka-tutup.

Tapi satu hal yang nggak bisa digantikan adalah kenangan dan emosi yang tertinggal di stadion lama.

Karena sepak bola bukan hanya soal skor akhir, tapi juga soal tempat di mana mimpi diciptakan dan kenangan tercipta.