Scroll untuk baca artikel
Shopee Diskon 50%
Sejarah & Budaya

Menyusuri Jalan Glodok Pecinan di Jakarta

Avatar photo
63
×

Menyusuri Jalan Glodok Pecinan di Jakarta

Share this article
Menyusuri Jalan Glodok Pecinan

Lokasi: Jl. Gajah Mada, Glodok, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Map: Cek Lokasi

Kota Jakarta sudah melalui rentetan peristiwa sejarah yang cukup panjang, mulai dari jaman kerajaan Hindu-Budha sampai pada masa proklamasi dan peralihan dua orde besar Indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika di Kota Jakarta terdapat banyak tempat-tempat bersejarah yang hinggaa kini masih daapat kita nikmati pesonanya. Meskipun sudah melalui beberapa kali renovasi, bangunan bersejarah tersebut tetap mempertahankan bentuk aslinya hingga dapat membuat para pengunjung merasakan memori masa lalu. Jika di Jakarta Utara adaa tempat kuno peninggalan Belanda yang kita sebut sebaagai Kota Tua, maka di Jakarta Barat ada kota kuno tempat bermukim warga berdarah Tionghoa yang disebut sebagai Pecinan Glodok.

Tokopedia Waktu Indonesia Belanja

Meskipun tidak benar-benar mempertahankan bentuk asli bangunan seperti bangunan yang ada di Kota Tua, rumah dan baangunan di Pecinan Glodok tetap menampakkan pernak-pernik khas Tionghoa. Tempat ini juga menyimpan sejarah mengerikan yang terjadi pada tahun 1740 yang bias disebut sebagai peristiwa ‘’Geger Pecinan”. Kerusuhan politik yang terjadi padaa saat itu membuat kampung pecinan menjadi bahan penyerbuan masa Belanda yang ingin membantai orang-orang China. Dikrenakan penyerbuan tersebut banyak bangunan rusak yangmembuat bangunan itu kini berubah bentuknya.

Photo by Google Maps (LINIKKINI)

Seiring berjalannya waktu, kampung Glodok Pecinan mulai berubah menjadi tempat wisata, kini banyak turis yang mampir ke tempat tersebut jika sedang singgah ke Jakarta Barat. Di kampung Glodok Pecinan wisatawan biasanya berburu makanan atau oleh-oleh berupa cinderamata dan pernak-pernik khas Tionghoa, selain itu wisatawan juga dapat menikmati pemandangan di gang-gang kecil yang berhiaskan lampion merah.

Baca Juga:  Museum Affandi: Menelusuri Jejak Seni dan Kehidupan Sang Maestro

Pasar memang menjadi tujuan utama para wisatawan untuk berkunjung ke daeah ini, namun ada beberapa tempat yang menjadi andalan para wisatawan jika sedang berada di Glodok Pecinan. Misalnya Vihara Dharma Bakti, usia yang sudah berdiri sejak tiga abad yang lalu menjadikan vihara ini menyimpan banyak kenangan.

Meskipun dulu pada tahun 2015 tempat ini pernah di lahp si jago merah, kerangka bangunan tetap kokoh berdiri menjadikan tempat ini banyak diminati. Kopi Es Tak Kie, juga menjadi tujuan para turis untuk mencecap rasa segar es kopi sambil menikmati suasana di Glodok Pecinan. Tentu saja ini dapat menjadi menu utama yang wajib dicoba kala kita sedang dilanda haus.

Memasuki kawasan yang lebih dalam lagi, kita akan menemukan bangunan rumah yang dikenal dengan sebutan Rumah Mayor Tionghoa. Merupakan peninggalan seorang Mayor besar China yang mengurusi permasalahan masayarakat Tionghoa yang berada di Indonesia, bangunan tersebut kini diapit oleh apartemen dan hotel namun tidak merusak bentuk serta furnitur asli didalamnya karena kini sudah menjadi situs cagar budaya.

Photo by Google Maps (jimmy tannoto)

Setelah menjelajah rumah Mayor Tionghoa kita bisa beristirahat sambil mencicipi teh gratis di Pantjoran Tea House, meskipun gratis bagian dalam tempat ini memiliki desain vintage yang tidak kalah epik dengan kafe-kafe di Jakarta Pusat. Jika sudah puas mencicipi teh gratis, kita dapat berburu makanan di Gang Gloria. Tidak hanya dikenal dengan Es Kopinya, Gang Gloria jug menyediakan aneka makanan khas Tionghoa.

Lelah menyusuri perkampungan di Glodok tidak ada salahnya jika kita beristirahat di salah satu hotel yang ada di Glodok Pecinan. Banyak hotel dan penginapan terletak ditempat ini, sehingga kita bisa bermalam sembari menikmati suasana pecinan di malam hari. Jika anda berminat untuk mendatangi tempat ini, anda dapat menggunakan transportasi umum seperti kereta dan busway.