Yogyakarta tidak hanya dikenal dengan pesona alam dan budayanya, tapi juga menyimpan jejak sejarah masa lampau yang mengagumkan.
Salah satunya adalah Candi Kalasan, sebuah candi bercorak Buddha yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.
Berdiri anggun di Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, candi ini menjadi destinasi menarik bagi pecinta sejarah dan budaya.
Sejarah Berdirinya Candi Kalasan
Asal usul Candi Kalasan tercatat dalam Prasasti Kalasan yang kini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Prasasti tersebut menceritakan bagaimana para guru dan pendeta dari dinasti Sailendra mengusulkan kepada Raja Rakai Panangkaran untuk membangun bangunan suci dan arca pemujaan Dewi Tara, dewi welas asih dalam ajaran Buddha Mahayana.
Rakai Panangkaran, sebagai raja yang bijak, mengabulkan permintaan itu. Pada tahun 700 Saka atau sekitar 778/779 Masehi, pembangunan Candi Kalasan pun dimulai.
Selain candi, didirikan pula sebuah biara untuk para pendeta yang ahli dalam ajaran Mahayana Winaya.
Berdasarkan kisah ini, Candi Kalasan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kolaborasi harmonis antara kerajaan dan agama Buddha pada masa itu.
Arsitektur dan Keunikan Candi Kalasan
Candi Kalasan dibangun di atas alas berbentuk persegi dengan ukuran 45 x 45 meter dan ketinggian sekitar 24 meter.
Seperti kebanyakan candi pada zamannya, struktur Candi Kalasan terdiri dari tiga bagian utama:
- Kaki candi, sebagai pondasi.
- Tubuh candi, tempat relung-relung dan ornamen dipahat.
- Atap candi, yang dulu diperkirakan berhiaskan stupa besar.
Detail Arsitektur yang Memesona
Relief-relief di Candi Kalasan penuh makna. Pada bagian kaki candi, terdapat hiasan jambangan bunga dan sulur-suluran, simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Sisi selatan candi dihiasi oleh kepala kala besar dengan jengger segitiga yang artistik, berpadu dengan makara – makhluk mitologi berbentuk hewan – yang melengkung ke bawah.
Pada bagian tubuh candi, terdapat relung-relung yang dulunya berisi arca-arca, termasuk beberapa arca Dhyani Buddha yang menggambarkan aspek-aspek pencerahan dalam Buddhisme.
Di sisi luar tubuh candi, terdapat pahatan Buddha berdiri sambil memegang bunga teratai, mempertegas corak Buddhis yang kental.
Meski kondisi atap Candi Kalasan kini sudah banyak yang rusak, para arkeolog meyakini dulunya atap ini dihiasi dengan stupa besar sebagai pusat spiritual dari seluruh bangunan.
Keberadaan Stupa-Stupa Kecil
Tak hanya bangunan utamanya yang istimewa, di sekeliling Candi Kalasan dulunya terdapat sekitar 52 stupa kecil.
Stupa-stupa ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah para pendeta Buddha yang telah meninggal dunia, menunjukkan betapa pentingnya candi ini dalam aktivitas religius zaman dahulu.
Ciri Khas yang Membuat Candi Kalasan Berbeda
Salah satu fitur unik Candi Kalasan yang jarang ditemukan di candi-candi lain di Indonesia adalah adanya moonstone atau batu bulan.
Batu berbentuk setengah lingkaran ini terletak tepat di depan tangga sisi timur candi, dan biasanya hanya dijumpai di kuil-kuil Buddha di India Selatan.
Keberadaan moonstone ini memperkuat dugaan bahwa ada pengaruh budaya India dalam pembangunan Candi Kalasan.
Selain itu, ornamen dan pahatan di dinding candi dipahat dengan sangat halus. Ada motif-motif kertas tempel berbentuk ceplok bunga dan dedaunan, memperlihatkan betapa tinggi keterampilan para pemahat pada masa itu.
Dinding luar Candi Kalasan juga dilapisi bajralepa, sejenis plester khusus yang membuat permukaan candi lebih tahan terhadap pertumbuhan lumut dan air.
Bajralepa ini menjadi salah satu teknik arsitektur kuno yang luar biasa dalam menjaga keawetan bangunan batu.
Candi Kalasan: Bukti Kejayaan dan Keharmonisan Masa Lalu
Candi Kalasan bukan sekadar bangunan kuno – ia adalah simbol kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, kemajuan seni arsitektur, dan keterbukaan budaya pada masa itu.
Melalui Candi Kalasan, kita bisa melihat bagaimana kekuasaan raja, semangat keagamaan, dan kecanggihan seni pahat bersatu menghasilkan mahakarya yang masih bisa kita nikmati hingga sekarang.
Bagi kamu yang ingin menelusuri jejak sejarah Buddha di Indonesia atau sekadar menikmati keindahan arsitektur kuno, berkunjung ke Candi Kalasan bisa menjadi pengalaman yang mengesankan.
Dengan segala keistimewaannya, tak heran jika Candi Kalasan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.